Sungai Mekong
kupilih namamu
kerana aku begitu sepi
kan kubenamkan dadaku
ke dasarmu
kaki kananku ke bulan
kaki kiriku ke matari
kan kuhanyutkan hatiku
ke kalimu
namaku ke muara
suaraku ke gunung
Sungai Mekong
nafasmu begitu tenang
lenggangmu begitu lapang
di tebingmu
ada ibu bersuara sayu
mencari suara puteranya yang hilang
waktu ia merebahkan wajahnya
ke wajahmu
kau masih bisa senyum senang
Sungai Mekong
akhirilah tarisiang riakmu
kulihat di dasarmu
kuntum-kuntum berdarah
batu-batu luka
malam ini
ribut dari utara akan tiba
tebingmu akan pecah
airmu akan merah
dan arusmu akan lebih keras
dari Niagara
(A. Latiff Mohidin)
SAK: Mungkinkah di muara yang aku sedang berdiri sekarang pernah mengalir darah insan yang tidak berdosa? Argh, rokok Dunhill ku menyala lagi…
Selamat Tahun Baru Masihi dan Hijrah Bro..!
Semoga tahun baru 2010 nanti membawa kebaikan pada kita semua..aminn..!
baca sajak tu, dlm hati, indahnye.ingat u tulis.ooo bukan rupenye.BTW, Tq sbb posting sajak yg indah tu
Sajak tu sungguh indah,apepn thanx kerana sajak itulah telah mbangkitkan kembali semangat waja ini.